Saturday 24 September 2011

Indahnya didoakan sahabat..

Tiada satu makhluk pun didunia ini yang mampu menumbuhkan rasa cinta dan sayang dihati kita, melainkan ALLAH. Hanya Allah sahaja yang mampu menumbuhkan rasa itu didalam hati kita. Kerana ALLAH sang penciptanya, ALLAH yang telah menciptakannya dan meletakkannya didalam hati setiap makhluknya.
Disaat kita menyayangi seseorang, kita selalu mengharapkan orang yang kita sayangi selalu berada dalam kebaikan. Maka, buktikanlah rasa sayang kita itu dengan menyampaikan harapan kita kepada ALLAH dengan mendoakan sahabat kita.
Lafaskan doa anda untuk sahabat kita. Mohonkanlah agar ALLAH selalu melindungi sahabat kita, serta memberikan pelbagai kebaikan terhadap sahabat kita.
Setelah solat, doakanlah sahabat kita. Walau pun mereka tidak tahu bahawa kita selalu mendoakannya. Lafaskanlah doa kita dengan penuh harapan kepada ALLAH. Mohonlah keampunan untuk dosa~dosa sahabat kita kepada ALLAH. Sebut namanya dalam doa anda. Doakanlah dia selalu.
Ini sangat indah…
Sungguh indah.. Seorang sahabat mendoakan kebaikan untuk sahabatnya yang lain. Sahabat yang didoakan tidak mengetahui tentang hal itu. Tiada seorang pun yang mengetahui. Hanya dia dan Allah sahaja yang tahu tentang itu.
Hanya ALLAH yang mengetahui harapan~harapannya kepada ALLAH untuk sahabatnya.Ini sungguh luar biasa. Inilah sebuah ketulusan yang nyata. Tiada berharap kecuali kepada ALLAH.
Disaat seorang sahabat tiada disisi, sahabat yang lain memohonkan perlindungan kepada ALLAH bagi sahabatnya. Sungguh luar biasa… kita memohonkan kepada ALLAH satu kebaikan untuk sahabat  tanpa diketahui oleh sahabat tersebut.
Bagaimana perasaan anda jika anda mengetahui ada seorang sahabat yang selalu mendoakan anda? Padahal anda tidak pernah memintanya. Beginilah indahnya persahabatan dalam Islam.

MAAFKANLAH….
Seperti yang telah kita ketahui, setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Begitu juga dengan sahabat yang kita sayangi.
Tidak tertutup kemungkinan sahabat yang kita sayangi melakukan kesalahan yang menyakiti kita. Baik itu kesalahan yang kecil mahupun kesalahan yang besar. Namun yang paling penting, adalah bagaimana menghadapi kesalahan~kesalahan yang dilakukannya.
Apakah kesalahan ini akan membuat kita membencinya dan tidak lagi menyayanginya ?
Kadangkala perilaku yang tidak kita senangi dilakukannya terhadap kita. Mungkin dia telah mengingkari janjinya untuk bertemu dengan kita pagi ini, atau mungkin dia lupa bahawa hari ini adalah hari jadi kita, atau mungkin dia telah mengucapkan suatu perkataan yang menyakiti hati kita.
Perlu kita ketahui “ Tiada seorang pun didunia ini yang ingin melakukan kesalahan ”.
Katakan dalam hati kita “mungkin dia lupa, mungkin dia sedang banyak masalah, mungkin dia sedang tidak sihat, mungkin dia sedang sibuk..”, atau kemungkinan yang lain.
Maafkanlah kesalahan~kesalahan sahabat kita. Sangat tidak wajar jika kita menghukum seorang sahabat dengan tidak memberi maaf dan tidak tersenyum kepadanya.
Dia mendapatkan hukuman hanya kerana dia melakukan sesuatu yang tidak kita sukai. Sedangkan sahabat itu melakukannya bukan atas kehendaknya.
Maafkanlah… maafkanlah dia..
Lafaskanlah dengan lidah  bahawa kita  memaafkan setiap kesalahan~kesalahannya.
Semoga ini dapat melembutkan hati kita dan dapat menyayangi dengan lebih ikhlas
Sahabatku,
Katakanlah jika aku berbuat kesalahan
Jangan diam
Jangan memendam
 Aku  ingin kita  tetap bersahabat selamanya…

Friday 23 September 2011

18 Syarat Bersahabat

Assalamu'alaikum..
Hari ini.., ana nak share tentang syarat-syarat bersahabat..dan ana yakin kita selalu alaminya..
1. Kalau mereka susah, memerlukan bantuan, kenalah kita bantu sama ada dengan wang ringgit, tenaga mahupun nasihat dan pandangan kita.
2. Kalau mereka meminta sesuatu, kenalah kita beri. Jika kita tidak mampu, minta maaflah kepadanya.
3. Kenalah ziarah selalu dan lihat-lihatlah apakah yang perlu kita bantu.
4. Sewaktu ke rumahnya, bawalah buah tangan.
5. Berilah hadiah terutama di waktu-waktu yang sesuai seperti mereka mendapat anak, waktu perkahwinan dan sebagainya.
6. Di waktu sakitnya kenalah ziarah dan doakan kesembuhannya.
7. Di waktu mereka mendapat sesuatu yang menggembirakan, hendaklah kita juga lahirkan kegembiraan.
8. Di waktu mereka mendapat sesuatu kesusahan dan kesedihan, hendaklah kita juga melahirkan rasa kesedihan dan kesusahan sama.
9. Kebaikannya selalulah kita puji di belakangnya.
10. Kecacatan dan kekurangan atau keaibannya dan keluarganya, hendaklah kita tutup. Ertinya kita jangan mengumpatnya.
11. Kalau ada orang lain mengumpatnya di hadapan kita, kenalah nasihat orang itu atau kita tinggalkan majlis itu.
12. Kalau dia mengajak kita menemaninya ke mana-mana, kenalah kita menerimanya kecuali kalau ada keuzuran yang tidak dapat dielakkan.
13. Kalau dia menjemput ke majlis, wajib kita menerima jemputannya.
14. Kenalah ziarah serta mengambil perhatian keluarganya selepas matinya.
15. Kenalah ziarah sahabat baiknya. Kalau boleh mengambil perhatian kehidupan keluarga mereka selepas matinya.
16. Selalu mendoakannya di luar pengetahuannya atau bukan di majlisnya.
17. Berilah kemaafan di atas kesalahan terhadap kita.
18. Mintalah maaf kepadanya di atas kesalahan dan kekurangan dan kelemahan diri dalam menunaikan tanggungjawab terhadapnya.
wallahu'alam,,
Oleh itu, bersahabat besar ertinya. Kerana itulah Rasulullah SAW memanggil pengikut-pengikutnya dengan perkataan Sahabat. Padahal di dalam bahasa Arab ada perkataan lain yang makna lahirnya agak sama, misalnya zamil atau rafiq. Tetapi erti sahabat lebih mendalam dan mesra.
wassalam... :)

Saturday 23 October 2010

Ana Nak kongsi.. Persahabatan Dalam Islam..

Assalamu'alaikum..
artikel ni ana dapat dari http://www.uin-malang.ac.id
 mungkin artikel panjang berjela-jela..tetapi untuk berkongsi ilmu bukan perkara yang mudah..selamat membaca..(.^_^)

Istilah sahabat dalam Islam sedemikian popular. Nabi memiliki banyak sahabat dalam mengembangkan Islam. Ada empat sahabat nabi yang amat dikenal, yang kemudian memimpin masyarakat Islam sepeninggal Nabi, yaitu Abu Bakar, Umar, Ustman dan Ali. Ke empat sahabat nabi ini, menurut tarekhnya, mereka sedemikian tulus dan dekat dengan nabi.

Para sahabat itu memiliki komitmen yang amat tinggi dalam memperjuangkan Islam. Apa saja ynag dilakukan oleh nabi, mereka ikuti dan kerjakan. Hubungan mereka dijalin bukan atas kepentingan, melainkan atas dasar cinta terhadap ajaran Islam yang sedemikian mulia. Atas dasar itu maka hidup dan atau mati mereka, hanya diperuntukkan bagi perjuangan agama Allah itu. Sebaliknya, antara sahabat dengan nabi tidak pernah terjadi konflik, salah paham, dan sejenisnya.

Mereka itu semua adalah orang-orang yang setia, sehingga pada saat nabi masih hidup, sekalipun sedemikian berat, perjuangan nabi selalu berhasil dengan gemilang. Kiranya tidak bisaa dibayangkan, andaikan para sahabat tersebut, tidak memiliki komitmen dan atau hati mereka tidak diikat oleh tali kasih sayang yang mendalam. Mungkin nabi akan disibukkan oleh persoalan-persoalan internal di lingkungan sahabat sendiri.

Persahabatan seperti itu, memang seharusnya bisa dicontoh oleh umatnya. Persahabatan dalam Islam diikat oleh tali keimanan dan kasih sayang di antara mereka. Iman selalu bersemayam di hati dan bukan hanya terletak di alam pikiran. Iman berbeda dengan sebatas pemahaman. Jika iman berada di hati maka pemahaman dan kesepakatan atau komitmen selalu berada di alam pikiran. Suara hati agaknya memang berbeda dengan suara akal. Suara hati selalu didasari oleh nilai-nilai luhur kasih sayang, sedangkan kesepakatan dan komitmen didasari oleh kepentingan-kepentingan.

Ikatan keseimanan dan kasih sayang, tidak mengenal transaksi, pertimbangan untung atau rugi, dan siapa mendapatkan apa. Berbeda dengan itu adalah hubungan-hubungan rasional dan kesepahaman yang biasanya diikat oleh janji atau MoU, maka berkemungkinan pihak-pihak tertentu, setelah mempertimbangkan untung atau rugi, apalagi ditengarai telah terjadi suasana tidak jujur dan tidak adil, maka kesepakatanm itu akan dibatalkan dan bahkan saling menggugat dan membatalkan kerjasama itu.

Islam sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasulullah, dalam membangu persahabatan didasari oleh kecintaan pada Allah dan rasulnya. Oleh karenanya, ikatan itu lebih konstan, mantap dan istiqomah. Persahabatan dalam Islam dibina sepanjang waktu, baik dalam kegiatan spiritual maupun dalam kegiatan social. Dalam kegiatan spiritual misalnya, setiap sholat selalu bacaannya diakhiri dengan mengucap salam ke kanan dan ke kiri. Ucapan salam itu berisi doa, memohon agar keselamatan dan rakhmat Allah selalu melimpah kepada saudaranya sesama muslim.

Dalam kegiatan ritual, seperti dalam sholat tergambar bahwa seorang muslim tidak hanya berharap mendapatkan keselamatan bagi dirinya sendiri dan keluarganya, melainkan keselamatan bagi seluruh kaum muslimin. Demikian pula, dalam berbagai doa’ yang diucapkan, kaum muslimin selalu menyempurnakan doanya terhadap seluruh kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati. Persahabatan kaum muslimin, sesungguhnya secara doktriner, diikat secara kokoh dalam waktu yang amat panjang, baik di dunia maupun akherat. Hubungan sesame kaum muslimin, dibangun sebagaimana sebuah bangunan rumah, antara bagian satu dengan bagian lainnya saling memperkukuh. Selain itu juga diumpamakan bagaikan tubuh, maka jika sebagian sakit maka yang lainnya akan merasa sakit, dan demikian juga sebaliknya.

Hanya sayangnya konsep yang sedemikian luhur itu belum bisa direalisasikan sepenuhnya dalam kehidupan nyata. Di antara kaum muslimin seringkali masih saling bercerai berai. Berbagai organisasi Islam yang muncul di mana-mana, yang semestinya antara satu dan lainnya saling memperkukuh, namun pada kenyaannya justru sebaliknya. Antar berbagai organisasi terjadi saling berkompetisi, konflik dan bahkan juga saling menyerang dan menjatuhkan. Lebih ironi lagi, konflik itu tidak saja terjadi antar organisasi Islam, tetapi justru terjadi pula di antara internal organisasi.

Sedemikian rentannya persahabatan di antara kaum muslimin, sehingga seringkali terdengar joke, bahwa agar para iblis tidak terlalu capek menggoda manusia, maka makhluk Allah yang dianggap paling mulia tersebut didorong saja mendirikan organisasi dan syukur kalau organisasi yang bernuansa politik. Jika organisasi atau partai politik itu sudah berhasil berdiri, maka sekalipun setan tidak bekerja, maka mereka dengan sendirinya sehari-hari akan konflik dan saling menyerang dan menjatuhkan satu dengan lainnya.

Anekdot tersebut rasanya tidak sulit dipahami dari kalangan umat Islam. Selama ini seolah-olah ajaran Islam tidak memiliki konsep tentang persatuan umat. Selain itu seolah-olah Islam belum menjadi faktor pemersatu, dan sebaliknya, justru menjadi kekuatan pemecah belah umat manusia. Padahal kenyataannya tidak begitu. Banyak hadits nabi menegaskan bahwa antara sesame kaum muslimin adalah bagaikan saudara. Persatuan hendaknya diperkokoh. Sesama kaum muslimin harus saling mencintai. Demikian pula al Qur’an secara tegas melarang saling bercerai berai di antara kaum muslimin.

Perpecahan, tidak terkecuali di antara kaum muslimin, sudah menjadi hal biasa. Maka kemudian muncul jargon-jagon pembenar terjadinya konlik, dan atau perpecahan apalagi dalam organisasi politik. Mereka mengatakan bahwa berbeda pendapat, konflik dan sejenisnya adalah syah-syah saja. Bahkan menganggap hal wajar sebuah statemen yang mengatakan bahwa, persahabatan dalam politik tidak pernah abadi. Sebaliknya, mereka mengatakan bahwa yang abadi adalah kepentingan. Sehingga, sepanjang di antara mereka masih memiliki kepentingan yang sama, maka kelompok itu masih bisa bersatu, dan sebaliknya akan bercerai jika kepentingan itu tidak didapat.

Persahabatan yang dicontohkan oleh Rasulullah sesungguhnya tidak demikian. Persahabatan itu diikat oleh kasih sayang yang mendalam, iman, dan ketaqwaan. Kasih sayang atau saling mencintai di antara kaum muslimin harus didasarkan atas motivasi karena Allah dan Rasulnya, dan bukan karena kepentingan sebagaimana dalam ikatan politik itu. Negeri yang kita cintai ini, semestinya dibangun atas dasar kecintaan kepada bangsa dan negara, dan bukan atas dasar kepentingan golongan atau partai. Dalam Islam mencintai bangsa adalah bagian dari keimanan seseorang. Jika demikian halnya, maka sesungguhnya tidak akan terjadi fenomena persaingan di antara pemimpin bangsa, yang mereka itu masih sama-sama mendapatkan amanah dari rakyat.

Memang fenomena seperti itu, menurut bahasa politik adalah syah-syah saja dilakukan oleh siapapun. Keputusan itu tidak sedikitpun menyalahi undang-undang atau peraturan yang ada. Akan tetapi, sesungguhnya jika ikatan di antara itu bukan sebatas komitmen, kesepakatan atau kepentingan, melainkan berupa tali keseimanan, kecintaan terhadap bangsa, maka semestinya para pemimpin selalu mengambil tindakan arif dan bijak. Atas dasar kecintaannya itu , maka masing-masing akan selalu menjaga persahabatan yang telah dibangun atas dasar nilai-nilai mulia itu. Islam tidak mengenal istilah persahabatan sementara, sesaat, bebas atau liberal. Tetapi dalam dunia ekonomi saja istilah seperti itu ada, yaitu ekonomi liberal, yang juga banyak orang ternyata tidak menyukainya. 
 
Wallahu a’lam.
 

tertanya-tanya..

Assalamu'alaikum..
kalian apa khabar?

kali ini ana nak ajukan soalan..

"Bagaimana seandainya seseorang yang kita pernah ada perasaan padanya kini kita hanya memilih dia sebagai seorang sahabat? Malah seorang sahabat yang rapat.. "

"Adakah persahabatan akan kekal tanpa perasaan yang dahulu kembali?"

Mohon perkongsian dari kalian..
wassalam..

Monday 27 September 2010

Mohon Pendapat..

assalamu'alaikum dan salam ukhwah buat semua..

lama ana tak update blog ini..
sebenarnya kali ini ana update kerana ingin ajukan soalan..

BAGAIMANA SEANDAINYA SAHABAT YANG BAIK DENGAN KITA MALAH KITA PERNAH RAPAT DENGANNYA AKHIRNYA KITA BERASA BOSAN..??

APA YANG AKAN TERJADI??

MOHON PENDAPAT DARI KALIAN..

Wassalam.. 

Sunday 4 July 2010

Panggilan Sayang buat temanmu..

Assalamu'alaikum..dan salam ukhwah fillah..

Untuk tajuk kali ini adalah seperti yang di atas.. Panggilan ''Sayang'' buat sahabat..

kadang-kadang kawan kita tak sedar kita sayang padanya.. mungkin dengan paggilan ''sayang'' sekadar mainan bicara, namun ketahuilah keikhlasan orang yang memanggil sahabatnya sayang maka setiap kali itu akan membuahkan kasih sayang didalam perhubungan..

Mungkin ada sesetengah yang berkata ''geli'' apabila dipanggil sayang, namun hatinya berkata dia sangat gembira malah bangga dengan panggilan itu kerana sedikit sebanyak dia tahu sahabatnya sayang akan dirinya...

Jadi, teruskanlah panggilan sayang itu..walaupun sahabat kita tidak selesa..Suatu hari nanti pasti dia merindui panggilan sayang buat dirinya.. Buktikan rasa sayang kita pada sahabat melalui bicara..

p/s: panggilan sayang yang dimaksudkan diatas adalah di tujukan buat sahabat sebenar dan sejati.. bukan untuk kekasih hati yang bersifat sementara,.,

''TUNJUKKANLAH RASA KASIH DAN SAYANGMU KEPADA SAHABAT-SAHABATMU MELALUI PANGGILAN KAMU KEPADA DIRINYA''

syukran..

Friday 2 July 2010

kite x sedar ade satu perkara yang boleh merapatkan kita..

assalamu'alaikum..salam ukhwah fillah..

seperti tajuk yang tertera diatas..haha~

ok lah..tanpa kita sedari..ada satu istilah ini dalam kehidupan bersahabat..

"sharing is caring"
 faham tak apa maksudnya?

kita berkongsi apa sahaja dengan sahabat kita untuk menyatakan padanya yang kita ambil berat terhadap dirinya..
setuju x?

fahami maksudnya dengan lebih mendalam..semoga ia dapat dipraktikkan selalu dalam kehidupan berukhwah..(.^_^)

syukran..